Laporan Wartawan wartakotalive.com Banu Adikara
WARTA KOTA, PALMERAH – Indonesian Basketball League (IBL) akhirnya memberikan respon ihwal mundurnya CLS Knights Surabaya dari kompetisi IBL 2017/2018 yang akan dimulai akhir tahun ini.
CLS memutuskan mundur lantaran tidak bisa memenuhi aturan baru dari IBL yang mengharuskan semua klub bola basket yang berlaga di IBL berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
CLS, yang hingga saat ini berbentuk yayasan, merasa tidak bisa memenuhi peraturan tersebut lantaran pemegang saham CLS terdiri dari banyak orang.
Direktur IBL, Hasan Gozali mengaku menyayangkan keputusan CLS tersebut. Namun, Hasan menuturkan, IBL akan tetap berpegang pada aturan tersebut demi profesionalisme.
”Profesionalisme dalam pengelolaan liga dan klub adalah langkah utama untuk memajukan Liga Basket Indonesia. Dan disaat yang sama, peraturan ini juga bisa memberi perlindungan kepada semua pihak, baik itu pemain, pelatih, ataupun official. Karena bila ingin disebut sebagai sebuah klub ataupun liga profesional, kita tentunya juga harus mulai concern pada urusan legal formal, dan ini menjadi dasar atau landasan kita untuk bisa terus maju ke depan,” kata Hasan dalam keterangan pers, Kamis (10/8).
Hasan pun tak memungkiri IBL masih membuka pintu sebesar-besarnya untuk CLS apabila mereka berubah pikiran dan ingin kembali bergabung di IBL.
“Kami tetap menghormati keputusan yang diambil oleh CLS, namun besar harapan kami suatu saat nanti CLS Knight bisa untuk kembali bersama kami memajukan kompetisi basket di negeri ini. Karena langkah yang kami ambil ini tidak lain untuk menjadikan Liga Basket Indonesia lebih baik dan profesional,” katanya.
Hasan mengatakan, bagi IBL, CLS tetaplah salah satu tim besar dan merupakan salah satu bagian sejarah panjang bola basket Indonesia.
CLS sendiri pernah merebut satu trofi juara di IBL 2016 lalu, sekaligus mencetak sejarah sebagai tim baru yang sukses menyetop dominasi Satria Muda Pertamina dan Aspac Jakarta yang kerap kali berganti naik podium juara dalam 20 tahun terakhir. (kar)
