WARTA KOTA, MATRAMAN — Aktor senior yang beberapa kali meraih penghargaan sebagai aktor terbaik di Indonesia berpesan kepada kaum pelajar agar memiliki kepekaan terhadap masalah bangsa dan negara serta bersedia terlibat dalam upaya pencegahannya.
Pesan itu dia sampaikan saat menjadi pemateri pada kegiatan Workshop BNPT Video Festival di Ternate, Maluku Utara, pertengahan pekan ini.
“Kenapa saya mau datang ke Ternate ini? Karena saya mencintai Indonesia. Saya ingin adik-adik pelajar memiliki sensitivitas terhadap permasalahan bangsa dan negara serta mau terlibat dalam upaya pencegahannya,” kata Mathias Muchus mengawali presentasinya.
Mathias mengaku merasa bangga atas antusiasme yang ditunjukkan para pelajar di Ternate dalam kegiatan tersebut.
“Dengan mengikuti kegiatan ini, adik-adik sudah menyiapkan diri untuk ikut membela bangsa dan negara terkait upaya menangkal dan mencegah gerakan radikal terorisme,” tambahnya.
Dalam paparannya, pelakon yang ikut ambil bagian dalam film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi itu juga mengungkapkan, saat ini militansi anak muda dalam mencintai bangsanya mulai terkikis, di antaranya tampak dari menguatnya individualisme.
“Kalaupun tidak individual, anak muda sekarang lebih suka hidup dalam grup-grup yang tak jarang bersikap intoleran. Bangsa Indonesia sangat majemuk. Tidak seharusnya ada warga yang bersikap intoleran kepada sesama anak bangsa,” tegas sosok yang namanya mulai melambung saat bermain dalam sinetron Losmen produksi TVRI tahun 1980-an itu.
Mathias Muchus menilai kegiatan Workshop BNPT Video Festival yang merupakan rangkaian lomba video pendek BNPT sebagai suatu langkah jenius pelibatan pelajar dalam pencegahan terorisme.
Dia meyakini kegiatan ini mampu mendorong lahirnya kreativitas pelajar dalam mengembangkan diri di tengah bangsa yang majemuk sekaligus agamis ini.
“Masyarakat Indonesia selain majemuk juga sangat agamis, apapun agamanya. Saya yakin semua agama mengajarkan hal yang sama tentang pentingnya menjaga perdamaian dan keseimbangan alam,” kata suami Mira Lesmana, yang dikenal sebagai produser film laris itu.
Workshop BNPT Video Festival merupakan salah satu metode yang dijalankan BNPT terkait program Pelibatan Pemuda dan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme.
Satu metode lain yang digunakan BNPT adalah Rembuk Kebangsaan: Perempuan Pelopor Perdamaian, sebuah upaya mengajak kelompok perempuan agar menyadari peran strategis yang dimilikinya dalam keikutsertaan melakukan pencegahan terorisme.
Kegiatan di Maluku Utara merupakan hasil kerjasama BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku Utara. Kegiatan yang sama secara bergantian berlangsung di 32 provinsi se-Indonesia. (wip)
