WARTA KOTA, MATRAMAN — Komunitas Salihara akan menampilkan karya dua perupa kontemporer Indonesia, Andy Dewantoro dan Eddi Prabandono, yang dikenal luas di dalam dan di luar negeri dalam pameran seni rupa bertajuk Obscure.
Pameran ini akan berlangsung sejak 29 Juli hingga 20 Agustus 2017 di Galeri Salihara di Jalan Salihara Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan dibuka pada hari Jumat (28/7/2017) oleh Amalia Wirjono juga di Galeri Salihara.
Amalia Wirjono selain dikenal sebagai pengusaha restoran juga dikenal sebagai perempuan yang bergerak do galeri seni. Christie’s International, bisnis seni terkemuka di dunia, mengumumkan Amalia Wirjono sebagai Christie’s representativedi Indonesia dan bertanggung jawab pada bidang pengembangan bisnis dan kliennya di Indonesia.

Amalia juga pernah menjadi Sales Director Gagosian Gallery di Hong Kong sejak pertengahan 2012. Gagosian adalah galeri seni rupa terbesar yang dibangun oleh Larry Gagosian di Los Angeles kemudian pindah ke New York.
Sebelum acara pembukaan pameran, Komunitas Salihara mengundang kalangan media untuk menghadiri media guided tour pameran Obscure pada Jumat, 28 Juli 2017, pukul 15:00 WIB.
Humas Salihara dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, Obscure merupakan pameran yang menggambarkan kondisi abu-abu atau samar-samar, karena itu ia menawarkan dugaan-dugaan yang subyektif.
Ada lukisan karya Andy Dewantoro berjudul Dead End (2017). Karya tersebut berwujut ruang kosong yang dibatasi oleh garis polisi.
Selain membangkitkan rasa terintimidasi dan kesan absurd, karya itu juga menawarkan pandangan dan makna bahwa di dalam keramaian, ruang-ruang dapat menenggelamkan kehadiran seseorang.
Sementara Eddi Prabandono, dengan instalasi berjudul Archeology of the Future, akan menggambarkan suasana bahwa tanda-tanda sudah tidak lagi berlaku, ketika kebudayaan manusia masa kini dan nanti telah menjadi sinyal dari perangkat teknologi komunikasi yang canggih.
Pameran resmi dibuka untuk umum pada hari yang sama pada pukul 19.00 WIB. (wip)