WARTA KOTA, PALMERAH — Meski hampir serupa, tapi nasi uduk dan nasi lemak itu tak sama.
Tentu saja, menu nasi uduk dan nasi lemak sama-sama menggugah selera
Apalagi, disantap untuk sarapan di pagi hari atau makan malam di malam hari.
Menu ini memang sering disajikan di kedua waktu tersebut.
Selain kedua menu itu, ada nasi kuning yang legendaris, yang juga sejajar dengan nasi uduk dan nasi lemak kenikmatannya.

Ragam kuliner Nusantara yang berlimpah terkadang memiliki kemiripan satu sama lain.
Nasi uduk dan nasi lemak misalnya.
“Nasi lemak di Sumatera dan nasi uduk di Jakarta itu sama-sama dari jenis nasi gurih yang diolah dengan cara liwet,” ujar Murdijati Gardjito, ahli gastronomi sekaligus peneliti di Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada saat dikunjungi KompasTravel di kediamannya, Sabtu (5/8/2017).
Keduanya juga memiliki banyak kesamaan. Mulai dari sejarah kedatangan hingga pengolahannya. Keduanya berasal dari bangsa Melayu, yang datang ke Indonesia pada masa penjajahan kolonial.
Dalam kesempatan yang berbeda, ahli kuliner Betawi, Pudentia mengatakan nasi uduk berasal dari bangsa Melayu yang datang ke Jakarta. Kemudian mereka bertemu orang Jawa yang saat itu menyerang VOC di Batavia.