WARTA KOTA, CAWANG – Dua bulan terakhir, berita di Indonesia dipenuhi oleh sederet artis yang terjerat kasus narkoba. Mulai dari artis lawas seperti Pretty Asmara, hingga artis yang sedang naik daun, Ammar Zoni.
Seolah belum cukup, aktor Tora Sudiro dan istrinya, Mieke Amalia, juga ditangkap atas dugaan penggunaan psikotropika jenis Dumolid, di kediaman mereka, Perumahan Bali View, Cindereu, Tangerang Selatan, Kamis (3/8/2017).
Kabag Humas BNN Kombes Sulistiandriatmoko mengomentari kasus-kasus yang menjerat artis Indonesia tersebut, Jumat (4/8/2017).
Baca: Tak Terima Kemaluannya Diisap, Nasir Bunuh Bambang Pakai Cobek
“Ada dua faktor utama, yaitu faktor gaya hidup dan faktor finansial. Kedua hal itu menjadi alasan utama mereka terjerat kasus narkoba,” ujar Sulistiandriatmoko di kantornya, Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur.
Gaya hidup para artis cenderung memiliki beban kerja tidak teratur. Yang kerap terlihat dari para artis adalah tingkat beban kerja tinggi, lalu kemudian libur atau off dari kerja.
Perubahan tiba-tiba dari yang kerja dengan pressure tinggi lalu tidak ada pressure sama sekali, membuat para artis ingin menikmati suasana itu.
Baca: Tora Sudiro Tak Bakal Diproses Hukum Jika Konsumsi Dumolid Pakai Resep Dokter
“Nah, cara menikmati suasana tersebut di kalangan artis sangat familiar dengan gaya hidup seperti party, clubbing, hangout, atau wisata. Gaya hidup seperti itu sangat dekat, rentan akan penyalahgunaan narkoba,” ulas Sulistiandriatmoko.
Kedua, pendapatan mereka relatif lebih tinggi atau lebih besar dari masyarakat pada umumnya.
Hal itu berkaitan dengan kemampuan mereka membelanjakan uang untuk keperluan-keperluan yang bersifat sekunder bahkan tersier, termasuk narkoba, dengan sangat mudahnya.
“Jadi faktor gaya hidup dan finansial menjadi faktor dominan mengapa artis menjadi sasaran empuk peredaran gelap narkoba,” imbuh Sulistriandriatmoko. (Vincentius Jyestha)