WARTA KOTA, TANGERANG – Asosiasi Pilot Garuda (APG) bersama The International Federation of Air Line Pilots’ Associations (IFALPA) mengingatkan pentingnya keterawatan dan keterjagaan landasan pacu pesawat, khususnya keselamatan landasan pacu (runway safety) dalam dunia penerbangan.
“Kondisi runway atau landasan pacu pesawat sangat penting dalam dunia penerbangan. Jika kondisinya tidak baik atau melebihi kapasitas, itu sangat membahayakan keselamatan,” kata Iwan Setyawan Diyatputra, IFALPA Director APG, di sela-sela acara seminar yang membahas masalah landasan pacu pesawat di Auditorium Garuda City Center (GCC), Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Rabu (16/8/2017).
Seminar bertajuk Fatigue Risk System Management and Runway Safety menampilkan sejumlah pembicara yang menyoroti kondisi landasan pesawat yang berdampak pada keselamatan penerbangan.
Acara ini diikuti berbagai perwakilan asosiasi penerbangan antara dari Australia, Jepang, Singapura, Malaysia, Thailand, Bangladesh, Luxemburg. Juga hadir pelaku dunia maskapai penerbangan seperti AirNav, Otoritas Bandar Udara, Asosiasi Pilot Citilink, dan Air Asia.

Iwan Setyawan juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian peran aktif APG di dunia penerbangan Indonesia.
“Seminar ini kami adakan sebagai wujud peran aktif kami bagi keselamatan penerbangan di Indonesia, khususnya soal runway safety,” ujar Iwan.
Hasil seminar ini, sambung Iwan Setyawan, diharapkan bermanfaat bagi pilot atau pelaku dunia penerbangan, khususnya di Garuda Indonesia.
Menurut Iwan agar hal-hal tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka diperlukan pandangan yang sama sekaligus kesinambungan antarsemua pihak terkait keterawatan dan keterjagaan landasan pacu pesawat dalam dunia penerbangan.
Pada kesempatan yang sama. Exexutive Vice President Asia/Pacific Accredited Aircraft Accident Investigator, Captain Ishtique Hossain mengatakan, isu runway safety sangat utama karena ia merupakan kunci keselamatan di bandara.
“Beberapa kecelakaan di Bandara terjadi karena adanya kelemahan pada runway. Salah satunya karena runway tak layak sehingga butuh perbaikan. Selain itu perlu diketahui bahwa sebagian besar negara di Asia belum memiliki tim Runway Safety,” kata Ishtique.
Saat disinggung soal perkembangan runway safety di Indonesia, dirinya menyebut bahwa pihaknya tidak membicarakan suatu negara tertentu karena di mana pun kemungkinan buruk itu bisa terjadi.
“Semua negara sebenernya memiliki presentasi yang sama, selama memiliki traffic dan jadwal penerbangan pasti hasilnya sama perihal keselamatan landasan itu,” ujarnya.
Namun dia menyebutkan, menurut pengamatannya, saat ini Indonesia memiliki perkembangan ke arah yang lebih baik dan signifikan. Sebab Indoensia mempunyai navigasi independen yang sudah memenuhi persyaratan,” imbuhnya.
Sementara itu Wakil Presiden APG, Captain Leo Bagoes Perkasa berharap, ke depan semua komponen dunia penerbangan mampu memiliki satu pemahaman.
“Ini seiring perkembangan teknologi yang ada yang bisa diaplikasikan. Sehingga dunia penerbangan di Indonesia bisa terus lebih baik dan lebih terjaga keselamatannya,” papar Leo.