WARTA KOTA, SENAYAN – Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan, memindahkan ibu kota butuh perekonomian dan kemampuan finansial yang kuat dari negara. Karena, biayanya sangat besar
Agus pun pesimistis pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa memindahkan ibu kota dalam waktu dekat. Sebab, utang negara saja, kata Agus, sudah mencapai Rp 3.672,33 triliun sejak Mei 2017.
“Sekarang utang makin banyak, selama dua tahun pemerintahan Jokowi utangnya sama dengan 10 tahun SBY. Ini menunjukkan kita belum mapan ekonomi,” ujar Agus di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Baca: Donny Kesuma Masih Pulang ke Rumah tapi Tak Pernah Bertemu Istrinya
Agus juga khawatir jika pemerintah fokus dengan pemindahan ibu kota, masyarakat kelas menengah terbengkalai. Karena, masih banyak permasalahan terkait perekonomian dan daya beli masyarakat.
“Apalagi daya beli masyarakat menengah ke bawah rendah, kalau dibiarkan ini mengkhawartirkan, masyarakat enggak bisa konsumsi produk dan jasa dalam negeri,” tutur Agus.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini menjelaskan, untuk membangun ibu kota baru dibutuhkan kesiapan infrastruktur. Agus menyarankan agar pihak swasta, BUMN, dan asing bisa bekerja sama membantu pemindahan ibu kota.
“Pembangunan infrastruktur perlu dan penting, tapi pembangunan jangan fokus APBN, bisa saja dengan BUMN, swasta, atau kerja sama dengan luar negeri yang menguntungkan,” saran Agus. (*)