
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen. Pol. Ir. Hamli, M.E., mengatakan, terorisme adalah tantangan nyata dalam upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terorisme, tegasnya, tidak hanya mengakibatkan kerugian material dan ketidaknyamanan dalam kehidupan bermasyarakat melainkan membuat antaranggota atau kelompok masyarakat saling curiga bahkan saling memusuhi.
“Terorisme juga sudah mencabik-cabik ikatan persaudaraan dan nilai-nilai toleransi yang menjadi kultur budaya bangsa,” ungkap Hamli saat menyampaikan pidato kunci dalam kegiatan Pelibatan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme di Kota Kupang, NTT, Kamis (27/7/2017).
Dikatakannya, tantangan terbesar bagi bangsa Indonesia terkait terorisme saat ini adalah penyerbaran paham dan aksi yang dipraktikkan ISIS serta sel dan jaringannya di seluruh dunia.
Dalam pidatonya Hamli menyebut eksistensi dan berbagai aksi teror kelompok ISIS punya dampak yang sangat mengerikan. Tak hanya kekerasan yang dipertontonkan secara vulgar, tapi juga kekhawatiran aksinyaakan menginspirasi generasi muda untuk melakukan kejahatan serupa.
“Itulah kenapa Ibu-ibu dikumpulkan di sini. Harapannya Ibu-ibu bisa mengarahkan konten apa yang dilihat oleh anak-anak kita di media sosial, karena ISIS juga sudah menggunakan media sosial sebagai sarana penyebarluasan kengerian aksinya,” terang Hamli.
Mantan Analis Kebijakan Madya Bidang Penindakan Densus 88/Antiteror Polri ini juga meminta perempuan mampu membentengi diri dan anggota keluarganya dari iming-iming untuk bergabung dengan jaringan pelakunya.
Ditegaskannya, ISIS bukan gerakan yang memperjuangkan agama, melainkan kejahatan yang bertopeng politik.
“Mereka menjual surga, misi suci, gaji besar dan gagahnya menenteng senjata di medan perang. Banyak sudara kita yang tertipu, jangan tambah daftar panjang korban mereka,” ujar Hamli.
Program pelibatan kalangan perempuan dalam pencegahan terorisme di Kupang ini diikuti 50 peserta.
“Termasuk kami libatkan adalah perwakilan istri-istri polisi dari Bhayangkari, sesuai arahan dari pimpinan,” kata pendamping bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan Subdit Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Pencegahan BNPT, Fahrudin.
Lewat kegiatan ini, lanjut Fahrudin, kelompok perempuan diharapkan bisa tergugah atas peran menjaga perdamaian yang bisa dimilikinya, sehingga bisa terlibat aktif dalam upaya pencegahan terorisme.