“Lagi gak mood, nih”. Sering, kan, mendengarkan ungkapan ini? Saat seseorang sedang bad mood, ia akan menghindar dari lingkungan sekitarnya. Namun apakah benar cara tersebut justru dapat membuat keadaan lebih baik?
Mood sering disama artikan dengan bad mood, padahal sebenarnya mood merupakan keadaan emosional yang bersifat sementara – baik emosi positif atau negatif. Itulah mengapa seseorang yang moodnya berubah-ubah disebut dengan istilah moody. Berikut adalah beberapa hal tentang mood yang perlu Anda ketahui
1. Mood itu menular
Fakta. Tanpa disadari, mood Anda dapat dipengaruhi oleh orang yang ada di sekitar Anda. Studi telah menemukan bahwa setiap orang memiliki kecenderungan secara tidak sadar untuk meniru ekspresi emosional orang lain. Mimik wajah seperti senyuman atau lainnya memicu reaksi di otak yang membuat Anda menafsirkan ungkapan tersebut sebagai perasaan Anda sendiri.
2. Semakin bertambah usia, cenderung sering bad mood
Mitos. Jika ada yang beranggapan bertambahnya usia seseorang membuat Anda makin sering bad mood, anggapan tersebut kurang tepat. Karena, bisa saja mood orang tersebut dipengaruhi oleh faktor lain selain usia. Studi telah menemukan bahwa bertambahnya usia tidak membuat mood memburuk, bahkan sebaliknya. Ketika seseorang bertambah usia, bagian di otak yang berhubungan dengan emosi akan lebih berfokus pada hal-hal positif dibandingkan dengan hal-hal negatif.
3. Mood dapat dipengaruhi oleh cuaca
Fakta. Banyak studi telah menemukan bahwa cuaca dapat mempengaruhi mood Anda. Sinar matahari memiliki kaitan dalam mood baik. Contohnya saja pada musim semi, mood banyak orang lebih baik dibandingkan saat musim dingin dimana jarang terdapat sinar matahari.
4. Mendengarkan musik memperbaiki mood
Mendengarkan musik yang menyenangkan atau Anda sukai memang dapat membuat mood Anda membaik. Namun, sebuah studi menemukan bahwa mendengarkan lagu galau justru dapat membuat mood Anda memburuk.
5. Berinteraksi dengan orang asing mempengaruhi mood
Ya. Saat bad mood, ada satu cara tak terduga yang bisa bikin Anda kembali bahagia. Yaitu berinteraksi dengan orang asing. Studi Universitas Columbia menemukan bahwa interaksi singkat dengan orang asing dapat memperbaiki mood. Berinteraksi dengan orang asing “memaksa” Anda untuk terlihat bahagia dan hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas mood Anda.
6. Olahraga dapat memperbaiki mood
Fakta. Berolahraga akan memicu otak Anda menciptakan sel baru di otak, meningkatkan aliran darah ke otak, dan meningkatkan hormon dopamin dan serotonin –yang berperan dalam meningkatkan perasaan bahagia dan anti depresan.
7. Berhenti merokok membuat mood Anda membaik
Berhenti merokok tidaklah mudah. Hanya saja, studi di Universitas Brown menemukan bahwa berhenti merokok dapat memperbaiki mood. Berhenti merokok juga dapat membuat seseorang lebih bahagia, terlebih saat ia benar-benar berhasil berhenti merokok.
8. Dark chocolate memperbaiki mood
Tidak heran jika banyak orang yang memilih untuk makan cokelat saat ia sedang sedih. Karena faktanya, cokelat, terutama dark chocolate dapat menstimulasi otak untuk produksi hormon endorfin dan serotonin –hormon yang berperan dalam meningkatkan perasaan bahagia dan anti depresan.
Baca Juga: