WARTA KOTA, GAMBIR – Kementerian Pertahanan akan memfokuskan pengadaan pesawat nirawak alias drone, untuk melengkapi pertahanan wilayah Indonesia pada tahun depan.
Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Leonardi mengatakan, pemerintah akan membeli enam unit drone dari Tiongkok.
“Tiga unit dan tiga baterai, jadi enam unit (drone). Tapi mungkin pengadaan lagi. Yang penting punya dulu dengan teknologi terkini. Ini lagi jalan pengadaannya,” ujar Leonardi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/7/2017).
Baca: Mendikbud: Sekolah Memang Harus Bayar
Alasan mengapa Tiongkok menjadi negara tujuan pembelian drone, kata Leonardi, karena baru Negeri Tirai Bambu itu yang mengizinkan, sementara negara lain tidak mengizinkan.
“Yang lain enggak mau jual. Sejauh ini sudah penjajakan G to G. Spek-nya dari TNI AU,” kata Leonardi.
Spesifikasi yang diinginkan pemerintah untuk drone yakni yang memiliki spek Medium-Altitute Long-Endurance (MALE), atau setinggi 10 ribu hingga 30 ribu kaki.
Baca: Istri Donny Kesuma: Kalau Sudah Digariskan Itu Jodoh Saya, Pasti Kembali
Leonardi menambahkan, drone yang dibutuhkan tidak hanya memiliki sistem surveilance atau pengawasan, melainkan bisa melakukan penyerangan juga.
“Supaya bisa mendeteksi, mengidentifikasi, dan kemungkinan bisa serang, menjatuhkan bom,” tutur Leonardi.
