WARTA KOTA, JOHARBARU – Ada-ada saja modus penjahat zaman sekarang. Seorang pria asal Johar Baru bernama RS alias Encek (21) sengaja melukai tangannya sendiri untuk dijadikan modus saat merampok di Klinik Sahira, Jalan Rawa Selatan IV Nomor 21, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Kejadian bermula saat Lidya (20) yang bertugas sebagai resepsionis sedang berjaga di klinik, Minggu (23/7/2017) lalu. Tiba-tiba pada jam 21.30, Encek datang bersama temannya dengan kondisi jari di tangan kanan yang berdarah-darah.
Lidya kemudian menyarankan Encek untuk diperiksa ke dalam ruang Poli agar diperiksa oleh Dokter Magang bernama Dwi Jayanti (25). Lalu, Encek menemui Dokter Dwi yang sudah bersiap di ruang Poli.
“Pada saat pelaku mau masuk ruang Poli, dokter malahan mau keluar untuk mengambil minum di depan resepsionis. Saat itu lah pelaku mengancam dua orang korbannya,” kata Kompol Suyatno, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat saat dikonfirmasi, Senin (24/7/2017).
Encek bersama temannya langsung mengarahkan clurit dan samurai ke arah Dwi dan Lidya. Mereka jiga mengancam korban agar tidak berteriak dan melawan.
Sontak kedua korban langsung terdiam dan menangis. Di saat itu pula Encek merampas HP Asus bewarna hitam milik Lidya. Kedua pelaku kemudian melarikan diri.
“Setelah pelaku kabur, korban langsung berteriak dari dalam klinik dan terdengar oleh warga sekitar,” ucapnya
Encek yang sengaja melukai tangannya sendiri menyebabkan pergerakannya sedikit terhambat. Hal itu kemudian dimanfaatkan warga untuk langsung menariknya dari motor saat temannya memacu kendaraan.
“Pelaku ini memang sengaja melukai tangannya sendiri dengan cara menyilet jari tangan kanannya. Agar dokter percaya kalau dia (Encek) benar-benar datang untuk berobat,” tutur Suyatno.
Encek pun terjatuh, namun seorang temannya berhasil melarikan diri dari kejaran massa. Petugas kepolisian yang datang setelah 15 menit menemukam Encek sudah babak belur dihakimi massa. Ia kemudian dibawa ke Mapolsek Johar Baru. Sementara temannya yang berhasil kabur masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). (Rangga Baskoro)