WARTA KOTA, CIPUTAT – Keberhasilan pasangan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto /Siti Fadia Silva Ramadhanti (Rehan/Fadia) ke babak final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior 2017 bukan hanya berkat kerja keras mereka berdua.
Rehan menceritakan bahwa sang ayah, Tri Kusharjanto, juga ikut andil dalam memberikan tips-tips agar dia tetap bertahan sampai akhir.
Petuah sang ayah pun membuat Rehan/Fadia suksea menumbangkan Chan Wang/Min Ji Kim dua set langsung dengan skor 21-17, dan 22-20, Sabtu (29/7).
Kusharjanto sendiri adalah salah satu pebulu tangkis yang diperhitungkan pada zamannya.
Malang melintang di sektor ganda campuran bersama Minarti Timur sejak dekade 1990-an, Kusharjanto menorehkan prestasi terbaiknya di Olimpiade Sydney 2000 dengan memboyong medali perak.
Legasinya pun kini dititiskan ke Rehan.
“Bapak selalu kontrol. Kemarin juga bapak telepon saya. Dia selalu katakan jangan takut capek, karena pemain Korea Selatan punya kekuatan fisik yang sangat baik. Bapak selalu katakan, saya harus berani bersaing, ” ujar Rehan.
Pesan yang sama pun juga diteruskan Tri kepada Fadia, yang notabene adalah bekas anak didiknya.
Menurut Fadia, Tri merupakan seorang pelatih yang keras dan tegas. Ia merasakan sendiri betapa melelahkannya berlatih di bawah tangan Tri.
“Si om (Tri-red) adalah salah satu orang yang membuat kami bisa ada di sini. Awal-awal dilatih bareng Rehan dua tahun lalu, kami digembleng habis-habisan. Latihan itu dua jam non-stop untuk kami berdua. Tapi hasilnya memang memuaskan,” ujar Fadia.
Memasuki babak final, Rehan/Fadia tentu tak mau berpuas diri lebih dahulu. Dari bermain tanpa memasang target apapun, mereka kini mengincar medali emas.