Monday, August 14, 2017

TransJakarta Koridor 13 Beroperasi, Awak Metromini S69 Merasa Tergencet

above artik
1x



WARTA KOTA, KEBAYORAN BARU-Beroperasinya Trans Jakarta koridor 13 dengan trayek Tendean-Ciledug, membuat para awak Metromini S69 Terminal Blok M-Ciledug merasa semakin terhimpit.


Sejumlah sopir dengan antusias mengeluhkan nasib yang mereka alami selama ini, dari semenjak angkutan berbasis daring merebak, beroperasinya Kopaja yang terintegrasi dengan TransJakarta dan beroperasinya TransJakarta dari terminal Blok M ke Ciledug.


“Ibaratnya, sudah jatuh, tertimpa tangga, ditabrak dari belakang dan kami kegencet. Kami sudah banyak kehilangan pendapatan selama ini. Sekarang, dengan adanya TransJakarta Koridor 13, bagaimana nasib kami nanti,” kata seorang Sopir bernama Budiman (55), ditemui di Terminal Blok M,  Jakarta Selatan, Senin (14/8).


Para Sopir bilang, sejak adanya transportasi itu, penghasilan mereka menjadi turun drastis hingga lebih dari 100 persen.  Dari yang tadinya sehari bisa sampai lima perjalanan pulang pergi, kini satu armada hanya bisa melakukannya sebanyak dua kali karena mereka harus menunggu penumpang terisi. Akibatnya, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja, mereka kelimpungan. Seperti yang dikisahkan oleh Budiman, dalam sehari, sejak setahun belakangan, penghasilan bersih yang ia terima hanya sekitar Rp 50.000.


Ia mengatakan, penghasilan itu jauh dari jumlah kebutuhan yang harus ia keluarkan. Apalagi, satu dari dua anaknya kini sedang menempuh pendidikan di sebuah universitas.


“Setiap hari kita pulang ke rumah dengan raut kecewa karena tidak banyak membawa uang. Belum lagi saya harus menabung untuk membayar uang kontrakan, untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk biaya kuliah anak,” kata Budiman.


Kondisi yang sama juga terjadi pada sopir dan kernet lainnya. Sopir bernama Sianipar (60), yang saat ini memiliki empat orang anak, mengaku harus kerja pontang-panting demi untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Harapan untuk bisa mendapatkan uang lebih pun semakin sulit.


“Untuk setoran ke pemilik bus saja Rp 200.000. Untuk solar sekitar Rp100.000. Saya sampai sering nahan tidak makan, sampai memastikan uang yang akan saya bawa ke rumah cukup. Ini saja baru sore ini saya bisa makan setelah seharian nahan lapar,” katanya.


Ketimpangan


Para awak Metromini S69 menyesalkan sejumlah kebijakan yang dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang menurut mereka sebagai upaya “membunuh secara pelan-pelan”.



Source link


قالب وردپرس


TransJakarta Koridor 13 Beroperasi, Awak Metromini S69 Merasa Tergencet
4/ 5
Oleh