Gerakan ‘Senyum Satu Indonesia’ di HUT RI ke-72
WARTA KOTA, TAMANSARI — Pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali, mengemukakan, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan hangat di kancah internasional.
Hal itu, kata Asep pada acara gerakan #SenyumSatuIndonesia dari Pepsodent di Cafe Batavia, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, tercermin pada sikap murah senyum pada manusia Indonesia, termasuk para pemimpin bangsa mulai Presiden pertama RI Sukarno (Bung Karno) hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Asep yang dikenal sebagai sejarawan ini, keramahtamahan tersebut merupakan kekuatan diplomasi bangsa Indonesia. Ia menyebutnya diplomasi senyum.
“Bundaran HI, Hotel Indonesia, Gelora Bung Karno, Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Sarinah, itu tidak terlepas dari anggaran 12 juta dari pemerintah Rusia. Karena diplomasi senyum kita berhasil. Dan ingat, Bung Karno kalau tersenyum, ada banyak makna mesti dipelajari,” kata Asep saat mengisi acara yang berlangsung Rabu (16/8/2017) lalu.
Pegiat pelestarian sejarah dan budaya ini menambahkan, jauh sebelum masa kepemimpinan Bung Karno, leluhur bangsa ini sudah diidentikkan dengan senyuman. Hal itu telah tersurat pada relief candi Borobudur serta terlukis dalam motif kain tradisional seperti ulos dan batik.
“Bangsa ini kaya akan seni dan budaya sebagai produk kebahagiaan hasil dari kehidupan masyarakat Indonesia yang mencerminkan karakter masyarakatnya yang senang bermain dan kreatif,” ujarnya.
Pada perhelatan yang digelar dalam rangka merayakan HUT RI ke-72 itu, Pepsodent mempersembahkan tiga motif kemasan edisi kemerdekaan. Tiga motif tersebut ialah kemasan bermotif batik parang dari Jawa, ikat kalimantan dari Pulau Kalimantan dan songket pucuak rabuang dari Sumatera Barat.
“Sejak awal kehadirannya di Indonesia pada 1933, Pepsodent telah mengajak bangsa Indonesia berbagi senyuman karena sebuah senyuman dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik,” kata Senior Brand Manager Pepsodent, Imelda Wira.
