WARTA KOTA, DEPOK – Sejumlah aktivis lingkungan dan pemerhati sejarah di Kota Depok akan menggelar kegiatan berbeda dalam memperingati HUT ke 72 Kemerdekaan RI kali ini.
Jika tahun sebelumnya mereka menggelar upacara bendera di aliran cadas Sungai Ciliwung di kolong Jembatan Grand Depok City (GDC), maka pada tahun ini, ratusan aktivis akan menggelar upacara bendera di atas Jembatan Panus, yang merupakan jembatan ikonik tertua di Kota Depok yang dibangun tahun 1917.
Komunitas yang akan menggelar upacara bendera di Jembatan Panus ini adalah Komunitas Ciliwung Depok (KCD) dan Komunitas Ciliwung Jembatan Panus (KCP) serta para masyarakat Depok lainnya.
Ketua KCP Ferdy Jonathans mengatakan dipilihnya upacara bendera di Jembatan Panus dalam peringatan HUT RI kali ini, karena pada tahun ini Jembatan Panus juga sudah berusia satu abad atau seratus tahun.
“Jembatan Panus merupakan peninggalan sejarah yang sangat ikonik di Kota Depok. Pada tahun ini jembatan itu sudah berumur 100 tahun,” kata Ferdy yang juga pengurus Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) Kota Depok.
Upacara di Jembatan Panus tambah Ferdy akan dilaksanakan pada Kamis 17 Agustus 2017 pukul 07.30.
“Ini merupakan kebanggaan untuk Kota Depok, karena masih memiliki jembatan yang sudah berusia seratus tahun, dan masih kokoh,” kata Ferdy.
Dalam upacara pengibaran bendera di Jembatan Panus tersebut, kata Ferdy nantinya bendera dibawa oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dari Jembatan GDC ke Jembatan Panus menggunakan perahu karet dan ban.
Untuk melancarkan rencana kegiatan itu kata Ferdy, pihaknya dan para penggiat lingkungan di Kota Depok telah melakukan bersih-bersih di Jembatan Panus hingga pemasangan spanduk dan umbul-umbul di sekitar lokasi.
“Kami akan hiasi Jembatan Panus, dengan berbagai ornamen kemerdekaan,” katanya.
Kordinator KCD, Hidayat mengatakan, pelaksanaan upacara bendera di Jembatan Panus yang berada di atas Sungai Ciliwung juga bertujuan untuk mengkampanyekan Ekowisata Sungai Ciliwung Kota Depok.
Nantinya kata dia para paskibra akan membawa bendera dengan menggunakan 7 perahu karet dan puluhan ban bekas dengan mengarung dari GDC ke jembatan Panus.
“Ini juga menjadi kampanye bagi masyarakat. Kalau sungai merupakan kekayaan alam, bukan sebagai tempat sampah. Serta memberikan pesan bagi warga Kota Depok, agar mengubah perilaku dan tidak lagi membuang sampah ke sungai,” katanya.
