WARTA KOTA, TANGERANG-Kereta super canggih tanpa masinis atau yang disebut dengan Skyatrain dilakukan ujicoba pada Senin (14/8/2017).
Uji coba tersebut berlangsung di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Automated people mover system (APMS) ini sebagai moda transportasi antarterminal di Bandara Soetta. Public Relation Manager PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano menjelaskan pada hari ini baru dilakukan tahap ujicoba awal.
“Kami lakukan ujicoba awal dengan pihak Dirjen Perkeretaapian pada hari ini,” ujar Yado kepada Warta Kota di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (14/8/2017).
Pengoperasian menggunakan rangkaian kereta yang terdiri dari dua kereta. Kereta tanpa awak tersebut nantinya beroperasi penuh dengan tiga trainset berkapasitas total 528 penumpang.
“Ujicoba pada hari ini tidak seluruh lintasan tetapi hanya sebagian saja,” ucapnya.
Menurut Yado, kapasitas total dalam satu trainset dapat menampung 176 orang untuk perpindahan penumpang pesawat. Atau pengguna jasa Bandara Soetta dari Terminal 2 ke Terminal 3 mau pun sebaliknya.
“Untuk ujicoba hari ini berjalan lancar. Baik itu trainset dan juga lintasannya,” kata Yado.
Demi mengoptimalkan pelayanan, headway atau jarak kedatangan Skytrain berkisar lima menit dengan waktu tempuh dari Terminal 1 kemudian menuju gedung terpadu. Lalu lanjut ke Terminal 2 dan Terminal 3 ditetapkan waktu tujuh menit.
“Bagi penumpang dan pengunjung Bandara dapat melihat informasi jadwal atau waktu kedatangan Skytrain di aplikasi Indonesia Airport yang dapat diakses melalui handphone,” ungkapnya.
Nilai investasi kereta super canggih ini mencapai Rp. 950 miliar. Terdiri dari investasi pengadaan trainset dan pembangunan infrastruktur.
Pengadaan trainset Skytrain beserta teknologi di dalamnya disiapkan oleh PT LEN Industri dan Woojin asal Korea Selatan. Dengan nilai investasi yang dikeluarkan PT Angkasa Pura sebesar Rp. 530 miliar.
Moda transportasi teranyar di Bandara Soetta itu dilengkapi sistem automated guideway transit (AGT) dengan ban karet yang dipasang pengarah dan berpenggerak sendiri. Kecapatan operasinya mencapai 60 kilometer per jam.
Yado menuturkan Skyatrain ini melengkapi fasilitas moda transportasi lainnya seperti Kereta Bandara yang menghubungkan secara langsung Jakarta dengan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
“Melalui Skytrain dan Kereta Bandara diharapkan dapat mengurai kemacetan. Terlebih dari akses Jakarta ke Bandara Soetta ini,” paparnya.