WARTA KOTA, BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi bakal menempuh jalur hukum terhadap operator Google Maps, menyusul perubahan nama Jalan Dewi Sartika menjadi Dewi Persik di wilayah setempat.
Gugatan itu ditempuh, bila selama sepekan perusahaan mutlinasional asal Amerika Serikat tersebut mengacuhkan surat permintaan klarifikasi dari pemerintah.
“Persoalannya ini adalah nama pahlawan yang diubah menjadi nama artis. Kalau nama itu sengaja diubah atau tidak ada klarifikasi, akan kita laporkan ke hukum,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana, Senin (7/8/2017).
Baca: Jalan Dewi Sartika Diganti Namanya, Dewi Perssik: Tidak Sopan
Menurut Yayan, perubahan nama jalan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab ini merupakan hal serius. Selain bisa membingungkan masyarakat, nama yang diubah merupakan nama pahlawan. Nama itu, kata dia, menyangkut integritas kota.
“Ini kok tiba-tiba namanya berubah begitu saja, kita mau ganti nama jalan saja sangat sulit. Butuh persetujuan dari berbagai pihak, seperti tokoh masyarakat, pengamat, masyarakat dan lain-lain,” ujarnya.
Yayan mengungkapkan, pemerintah daerah berencana menggunakan nama pahlawan di seluruh ruas jalan di Kota Bekasi. Namun, upaya tersebut terkendala penolakan warga.
Baca: Jusuf Kalla: Dana Haji Harus Diinvestasikan Agar Tidak Kena Inflasi
Dia mencontohkan, beberapa waktu lalu pemerintah ingin mengubah nama Jalan Raya Mustikajaya menjadi Jalan Akhmad Zurfaih. Akhmad merupakan mantan Wali Kota Bekasi kedua yang telah meninggal dunia pada 2011.
“Kita berencana memakai nama itu, tapi sempat ada penolakan warga setempat,” ungkap Yayan.
