WARTA KOTA, TANAH ABANG – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah membuat kesepakatan dengan Rusia untuk imbal dagang.
Rencananya, Rusia akan memberikan 11 unit pesawat Sukhoi, yang ditukarkan dengan komoditas sumber daya alam dari dalam negeri.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan menjelaskan, Rusia belum menentukan pilihan komoditas apa yang dimasukkan ke dalam imbal dagang. Karena, hal itu masih menunggu izin dari Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Baca: Indonesia Beli 11 Sukhoi SU-35 Pakai Kopi, Teh, dan Minyak Kelapa Sawit
“Tinggal Kementerian Pertahanan itu untuk bentuk tim evaluasi pengadaan, lalu ditandatangani, baru nanti kita bicara jenis komoditas,” ujar Oke di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Menurut Oke, pihak Rusia bungkam ketika ditanya mengenai pilihan komoditas yang akan dibarter dengan 11 unit Sukhoi. Selama belum ada tanda tangan dari Kementerian Pertahanan, Rusia masih merahasiakan komoditas yang dimasukkan ke imbal dagang tersebut.
“Karena Rusia belum mau bicaara imbal dagangnya itu apa sebelum tanda tangan,” jelas Oke.
Baca: Pemerintah Beli 11 Unit Pesawat Tempur Sukhoi SU-35
Oke menambahkan, Rusia akan memilih lebih dari satu komoditas di dalam imbal dagang. Salah satu yang pasti dipilih Rusia adalah minyak kelapa sawit.
“Harus lebih dari satu komoditas. Kalau palm oil (minyak kelapa sawit) tanpa perlu ditawari sudah dicari,” ungkap Oke. (*)