WARTA KOTA, KUNINGAN — Kongres Diaspora Indonesia Ke-3 yang menampilkan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sebagai pembicara baru berlangsung dua bulan lalu atau Juni 2017.
Kini masyarakat diaspora Indonesia akan kembali menggelar kongres serupa di Hotel JS Luwansa Kuningan Jakarta pada 21-22 Agustus 2017. Kongres Diaspora Indonesia yang disebut Congress of Indonesia Diaspora (CID) ini mengusung tema dan agenda berbeda dengan kongres sebelumnya.
Menurut pihak penyelenggara dalam konferensi pers di Hotel JS Luwansa Jakarta, Selasa (15/8/2017), CID lebih membahas program yang nyata bagi tanah air.
Program yang dibahas mencapai lebih dari 30 proyek yang merupakan kontribusi nyata warga diaspora Indonesia di luar negeri untuk tanah air.
Herry Utomo selaku ketua Penyelenggara CID ke-4 mengatakan, saat ini diperkirakan terdapat sekitar delapan juta warga diaspora Indonesia di seluruh dunia.
“Kongres ini melibatkan diaspora Indonesia dari seluruh dunia dengan memaparkan program-program terobosan yang nyata dalam pembangunan Indonesia,” kata Herry.
Herry melanjutkan, ada empat terobosan yang diangkat menjadi topik yakni tentang proyek di Papua, gagasan swasembada energi, menguatkan posisi diaspora serta pembuatan kartu diaspora terutama untuk melacak keberadaan diaspora.
Herry juga menyatakan keberadaan warga diaspora Indonesia penting untuk membangun kesadaran investasi di Indonesia.
Dia mengilustrasikan, bila satu warga diaspora menyumbang 1000 dolar AS per tahun, setidaknya bisa didatangkan devisa Rp 52 triliun.
“Bagi diaspora 1000 dolar AS bisa dianggap kecil karena pendapatan pertahun bisa mencapai lebih 50.000 dolar AS,” katanya.
Ebed Litaay, Presiden IDN Global menambah keterangan Herry bahwa selain Papua, diaspora Indonesia juga tertarik memberikan bantuan bagi 4000 desa berupa program-program yang dibutuhkan.
Sementara itu Edward Wanandi, Steering Committee CID4 Global Summit dalam konfrensi pers itu membahas masih banyaknya diaspora yang memiliki dua kewarganegaraan.
“Namun sedikit demi sedikit masalah itu bisa terus diupayakan titik temunya oleh Kementerian Luar Negeri dan diaspora,” ujarnya.
Rencananya CID-4 Global Summit ini akan menghadirkan pembicara Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri PPN/BAPPENAS Bambang Brodjonegoro, Kepala BKPM Thomas Lembong, Gubernur BI Agus Martowardojo, dan lainnya.
Menurut rencana, kongres ini akan ditutup dengan 30 program diaspora ke seluruh nusantara dalam bentuk site visit, field tours dan pendampingan ke berbagai desa mulai dari Papua, Maluku, Sulawesi dan Pulau Seribu.