WARTA KOTA, MATRAMAN — Ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk melakukan campur tangan militer di Venezuela sebagai “kegilaan”. Demikianlah kata Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino, kepada televisi pemerintah setempat.
Kementerian Luar Negeri Venezuela diperkirakan mengeluarkan tanggapan resmi terhadap ancaman Trump itu dengan pernyataan pada Jumat.
Sementara Menteri Penerangan Venezuela, Ernesto Villegas, juga melalui televisi negara, menyebut ancaman AS seperti itu “belum pernah terjadi terhadap kedaulatan negara”.
Sebelumnya, Pemerintah AS menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebagai tanggapan atas keputusan Karakas menggelar pemungutan suara untuk membentuk lembaga legislatif baru, yang memiliki kekuatan besar.
Penjatuhan sanksi itu adalah kebijakan paling keras pemerintahan Presiden Donald Trump yang sempat menyebut pemungutan suara di Venezuela sebagai pemilu yang “memalukan.”
Sanksi kepada Maduro tidak meliputi hal-hal yang terkait dengan minyak, meskipun Pemerintah AS masih mempertimbangkannya. Demikian sejumlah sumber di Kongres dan sumber lain di Gedung Putih.
Dalam sanksi tersebut, semua aset Maduro yang berada di bawah yuridiksi Washington telah dibekukan.
Selain itu, warga AS juga dilarang melakukan hubungan bisnis dengannya, kata Kantor Aset Luar Negeri, Kementerian Keuangan Amerika Serikat.
Semua orang yang terlibat dalam lembaga legislatif baru di Venezuela juga berpotensi menjadi subjek sanksi lebih lanjut dari AS karena dianggap merusak demokrasi di negara tersebut.
Pemerintahan Trump pekan ini juga menjatuhkan sanksi terhadap delapan lagi pejabat Venezuela, termasuk saudara laki-laki mantan pemimpin sosialis Hugo Chavez.