WARTA KOTA, DENPASAR–Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, mengatakan bahwa perempuan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam upaya pencegahan terorisme.
“BNPT tidak bisa sendirian melakukan pencegahan terorisme. Keterlibatan masyarakat, tidak terkecuali ibu-ibu di sini, sangat kami harapkan,” ungkap Andi Intang Dulung dalam kegiatan kegiatan Rembuk Kebangsaan: Perempuan Pelopor Perdamaian di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (3/8/2017).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTB dengan tujuan mendorong kelompok perempuan untuk memiliki kepekaan terhadap ancaman terorisme di lingkungannya.
Menurut Andi Intang, memiliki kepekaan terhadap ancaman terorisme penting untuk dimiliki kalangan perempuan bukan hanya agar perempuan turut dalam pencegahan. Selain itu karena perempuan juga memiliki kerentanan terpapar ideologi radikal terorisme.
“Sudah banyak kasus keterlibatan perempuan dalam jaringan terorisme. Mengetahui ciri-ciri terorisme bisa menghindarkan ibu-ibu dari jaringan mereka,” urainya.
Akan tetapi Andi juga menyampaikan permohonan maaf karena jumlah perempuan yang diundang sebagai peserta pada kegiatan tersebut sangat terbatas.
Namun, sambungnya, harapan BNPT dan FKPT tetap sama, yakni para ibu yang hadir pada acara tersebut dapat membagikan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan ini kepada tetangga, komunitas dan kelompok-kelompok lainnya.
“Semakin banyak ibu yang yang mampu bersikap waspada, akan menghambat penyebarluasan ideologi radikal terorisme,” tutur Andi Intang Dulung.
Sebelumnya, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi NTB, Lalu Muhammad Syafi’i, dalam sambutan pembukaan kegiatan ini mengatakan, kaum perempuan yang hadir dipilih sebagai peserta karena memiliki aktivitas yang lebih tinggi dalam kehidupan bermasyarakat.
“Oleh sebab itu, Ibu-ibu, ketika melihat ada aktifitas mencurigakan di sekitar rumah, segera laporkan ke Babinsa, laporkan ke Babinkamtibmas, laporkan ke Linmas,” kata Syafi’i.
Beberapa tanda ancaman terorisme yang harus diwaspadai, lanjut Syafi’i, antara lain aktivitas kelompok yang cenderung tertutup dan penyebarluasan ajaran agama yang menjurus ke ideologi radikal terorisme.
Rembuk Kebangsaan merupakan salah satu metode yang dipilih untuk kegiatan Pelibatan Pemuda dan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme.
Metode lainnya adalah Workshop BNPT Video Festival, sebuah pelatihan pembuatan video bagi pelajar peserta kegiatan lomba video pendek BNPT. Kegiatan ini sudah dan akan diselenggarakan di 32 provinsi se-Indonesia.