Friday, July 7, 2017

Yang Bisa Dilakukan Suami untuk Membantu istri

above artik
1x



Berkat kemajuan teknologi, saat ini ada banyak pengobatan kanker serviks yang memungkinkan pasiennya kembali beraktivitas rutin seperti sedia kala. Namun, tentu ini membutuhkan proses. Selain itu, tubuh dan pikiran juga mungkin harus beradaptasi dengan kondisi barunya setelah pengobatan kanker serviks. Tak jarang banyak penyintas kanker serviks yang dihadapi oleh sejumlah kesulitan-kesulitan baru dalam hidupnya. Lantas, apa saja peran suami untuk membantu istri menjalani hidup sebagai penyintas kanker serviks? Berikut ulasannya.


Keharmonisan rumah tangga bisa terganggu akibat pengobatan kanker serviks


Sebagai eks-pasien kanker serviks, wajar bila istri mungkin selalu merasa khawatir, gugup, tidak berdaya, atau takut akan kemungkinan kanker bisa kembali lagi setelah pengobatan kanker serviks. Tak menutup kemungkinan hal yang sama juga bisa Anda rasakan sebagai suami yang selama ini setia mendampinginya.


Keterikatan emosi ini membuat kebanyakan hubungan suami-istri justru jadi lebih kuat selama dan setelah pengobatan kanker serviks, tetapi tak sedikit pula yang jadi merenggang. Ini wajar. Diagnosis kanker dan pengobatannya umum membuat beberapa orang merasa lebih tertekan, yang hadir menambah rumitnya lika-liku rumah tangga. Ada banyak alasan kenapa kanker bisa menjadi “pihak ketiga” dalam rumah tangga Anda, misalnya saja:



  • Sulit mencari cara terbaik untuk saling mendukung dan cara berkomunikasi

  • Sulit mengatasi gejolak perasaan yang muncul

  • Sulit mengambil keputusan terkait pengobatan

  • Sulit menyeimbangkan banyak tanggung jawab di saat bersamaan (seperti merawat anak, mengurus pekerjaan rumah tangga, bekerja, dan merawat pasien kanker)

  • Sulit beradaptasi terhadap rutinitas baru (jarang bertemu teman, saudara, atau anggota keluarga lainnya)

  • Ritme kehidupan sehari-hari yang berubah total

  • Hadirnya masalah seksual


Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bahwa setiap orang mengungkapkan emosi mereka dengan cara yang berbeda. Untuk mengurangi stres, ingatkan diri sendiri bahwa setiap orang bertindak dengan cara yang berbeda. Dengan begitu, Anda dan pasangan bisa menyelaraskan diri satu sama lainnya untuk bertindak sesuai harapan masing-masing, sehingga tekanan stres yang menghantui pun bisa dikendalikan.


Stres yang dirasakan Anda dan pasangan tidak bisa diselesaikan saaat ini juga, tetapi terkadang akan membantu jika membicarakan mengenai masalah yang mengusik Anda, seperti mengatasi hal yang tidak Anda pahami, atau merasakan adanya ketegangan antara Anda dan pasangan. Lebih terbukalah satu sama lain dan saling jujur berbagi unek-unek. Ini mungkin bisa membantu Anda berdua hidup harmonis setelah pengobatan kanker serviks.


Apa saja peran suami untuk membantu istri di rumah setelah pengobatan kanker serviks?


Tugas Anda sebagai seorang suami siaga tak berhenti hanya saat menemaninya selama kemoterapi. Berikut adalah “PR” tambahan bagi Anda untuk membantu istri kembali menjalani harinya sebagai penyintas kanker yang tangguh setelah pengobatan kanker serviks.


1. Jadi juru bicara istri


Penting untuk memiliki hubungan dekat dengan anggota keluarga atau teman dekat yang bisa membantu dengan segala urusan rumah tangga dan merawat anak jika Anda merasa tidak mampu melakukannya sendirian. Keluarga dan teman Anda akan memahami perilaku Anda berdua dan menawarkan bantuan dan dukungan yang sesuai.


2. Berembuk untuk mengambil keputusan berdua


Meski mungkin kondisi istri kurang fit, tetap penting untuk mmemutuskan segala sesuatunya berdua. Terutama dengan hal-hal yang terkait dengan perawatan lanjutannya. Anda berdua bisa mengunjungi dokter dan mempelajari tentang gejala umum, pilihan pengobatan, dan efek sampingnya. Ini akan membantu Anda mempersiapkan diri untukke depannya.


3. Jadi suami siaga


Saat Anda jatuh sakit, istri akan selalu siap siaga merawat Anda sampai sembuh, mulai dari menyiapkan bantal yang lembut untuk Anda, menggantikan baju, hingga membawakan Anda minum atau makan.  Sekarang kondisinya berbalik. Anda sebagai suami yang sehat harus membantu pasangan Anda yang sedang sakit dengan cara yang sama. Buat pasangan Anda menjadi prioritas Anda, baik itu di luar maupun di dalam keluarga. Selain itu, Anda juga bisa menunjukkan rasa terima kasih Anda untuk kerja kerasnya selama ini, dan ungkapkan bahwa Anda memahami seberapa berat situasi ini untuk mereka. 


4. Perkuat hubungan


Anda dan pasangan harus menjadi tim yang sangat kuat, terutama di saat-saat ini. Komunikasikan setiap masalah yang ada. Temukan waktu untuk bisa berbincang berdua dari hati ke hati sesekali sebelum tidur.


Bohong merupakan akar dari pengkhianatan. Jika suatu rumah tangga tidak dilandaskan dengan kejujuran satu sama lain, niscaya pernikahan itu tidak akan bertahan lama. Yang perlu Anda lakukan sesederhana dengan berbicara jujur, tak peduli seberapa memalukan atau seberapa bermasalahnya ucapan yang akan Anda katakan pada pasangan. Jujur memang tidak selalu mudah. Namun, yang juga penting hargai bagaimana pasangan Anda ketika ia berkata jujur, dengan begitu pernikahan Anda akan sehat dan bahagia. 


5. Buat janji kencan


Merencanakan saat-saat spesial adalah hal yang sangat penting. Cobalah untuk melakukan hal-hal yang pernah Anda lakukan saat masih dalam masa-masa sebelum menikah. Kencan, berlibur berdua, menonton film di bioskop, atau berolahraga bersama sesekali. Anda juga bisa merencakan momen-momen spesial ini dengan mengajak orang lain, misalnya dengan anak dan mertua jika Anda rindu bersosialisasi dengan mereka.


Jangan lupa untuk memberikan semangat satu sama lain, dan juga saling mendukung perkembangan masing-masing demi terjalinnya rumah tangga yang harmonis.


6. Lakukan pemeriksaan lanjutan rutin ke dokter berdua


Di masa-masa awal setelah pengobatan kanker serviks, istri Anda mungkin masih harus sering menemui dokter untuk kontrol. Ia mungkin khawatir jika dokter mengatakan bahwa kondisi kesehatannya memburuk. Ini adalah hal yang wajar dan bisa berkurang seiring waktu. Maka dari itu, Anda harus menemaninya melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendukung dan membantunya menjadi lebih percaya diri.


Bisakah istri kembali bekerja setelah pengobatan kanker serviks?


Sah-sah saja jika istri Anda ingin kembali terjun ke dunia kerja, Tapi mungkin akan terjadi perubahan dinamika dalam hubungan kerjanya. Contohnya, bos istri Anda mungkin tidak yakin ia bisa memenuhi tanggung jawabnya dengan baik setelah pengobatan kanker. Selain itu, beberapa rekan kerja mungkin akan tampak tidak nyaman berada di sekitarnya, pada awalnya.


Istri Anda mungkin memilih untuk tidak membahas penyakitnya dengan rekan kerja, atau sebaliknya, ia mungkin ingin membagi pengalamannya dan menjawab pertanyaan mereka. Ini tergantung pada istri Anda yang harus memutuskan bagaimana dan kapan ia akan kembali bekerja. Anda bisa memberikan saran mengenai kapan waktu yang tepat dan apa yang harus dibahas tentang penyakit dan situasinya kepada kolega kantornya dan tentang permintaan untuk pengaturan kerja yang lebih fleksibel.


Ingat bahwa hubungan suami-istri yang paling kuat sekalipun bisa goyah karena kanker, terutama akibat efek samping pengobatan kanker. Kanker bisa memperkuat suatu hubungan, merenggangkannya, atau keduanya. Anda dan pasangan mungkin mengatasi kanker dengan cara yang berbeda dengan pasangan lainnya. 


Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.


Baca Juga:



Source link


قالب وردپرس


Yang Bisa Dilakukan Suami untuk Membantu istri
4/ 5
Oleh