WARTA KOTA, TANAHABANG – Pada saat ini, volume kendaraan yang melintasi Simpang Semanggi mencapai sekitar 250.000 kendaraan. Dibangunnya Simpang Susun Semanggi diharapkan bisa mengurai kemacetan sebesar 30 persen.
“Kendaraan yang saling menyilang (weaving) dapat dipisahkan dan dialihkan menuju jalur lingkar dan memperaingkat waktu tempuh perjalanan sekitar 25-50 persen di jam sibuk,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/7).
Simpang Susun Semanggi bisa digunakan bagi kendaraan roda empat yang mengarah dari Tomang atau Slipi, menuju Blok M. Serta dari arah Cawang atau Pancoran, menuju Bundaran HI. Untuk sementara, kendaraan bermotor dilarang melewati Simpang Susun Semanggi.
Pantauan Warta Kota, sudah ada sejumlah kendaraan yang memahami adanya uji coba Simpang Susun Semanggi. Kendaraan roda empat yang mengarah dari Slipi di Jalan Gatot Subroto apabila hendak menuju Blok M, bisa mengambil jalur tengah tepat dipersimpangan yang menuju ke arah Bundaran HI.
Begitu pula kendaraan yang dari arah Cawang, apabila hendak menuju Bundaran HI, bisa langsung mengambil jalur tengah di Simpang Susun Semanggi, Jalan Gatot Subroto. (Rangga Baskoro)
