Sunday, July 23, 2017

Salak Condet Nasibmu Kini, Bertahan Hidup di Derasnya Arus Zaman

above artik
1x

WARTA KOTA, CONDET — Perkembangan zaman telah mendorong Jakarta menjadi kampung bengkak yang teramat padat oleh perumahan sambil terus menghadirkan gedung-gedung pencakar langit untuk berbagai keperluan.  Teramat sulit menemukan lahan kosong demi hadirnya ruang terbuka hijau, apalagi untuk hadirnya kebun yang produktif.


Akan tetapi siapa yang mengira bahwa di Jakarta ini masih ada kawasan yang menyimpan ciri khas, yakni Condet , yang hingga akhir 1980-an masih dikenal sebagai kawasan salak condet, buah tropis yang identik dengan lambang Jakarta?


Mungkin sebagian warga Jakarta sudah tak tahu lagi bahwa salah satu kawasan di Jakarta Timur ini pernah menjadi sentra buah bersisik tersebut. Dulu, kawasan ini memang merupakan sentra buah salak dan beberapa jenis buah tropis lainnya.


Asmawi, Warga Condet dari keluarga pemilik kebun salak yang kini menjadi penjaga Kebun Salak Condet, Jakarta Timur.
Asmawi, Warga Condet dari keluarga pemilik kebun salak yang kini menjadi penjaga Kebun Salak Condet, Jakarta Timur. (Warta Kota/Joko Supriyanto)

Bahkan di masa lalu, nnyaris setiap keluarga yang tinggal di kawasan ini memiliki “kebun” salak di pekarangan rumah. Berbeda sekalu jika hari ini orang bertandang ke Condet. Sangat sulit menemukan kebun salak yang berjaya seperti pada masanya. Menyesal? Tak perlu.


Pasalnya, masih ada satu lokasi di Condet yang menyisakan pemandangan tumbuhnya pepohonan salah yang memiliki nama ilmiah Salacca zalacca ini dan snake fruit dalam bahasa Inggris karena kulitnya yang bersisik seperti ular. Mereka tumbuh di kebun bernama Kebun Salaj Condet. 


Saat Warta Kota menyambangi Kebun Salak Condet ini, hati sempat berdecak kagum dan banggak.  Sebab  ketika kota Jakarta sudah menjadi hutan beton,  pohon buah ini masih sempat terjumpai . Tentu tak sebanyak masa jayanya.


Asnawi (55),  salah satu warga yang dulu menjadi bagian dari keluarga pemilik kebun salak di Condet, lalu berubah jadi penjaga Kebun Salak Condet, berkisah. Buah pohon dari keluarga palma namun berbentuk perdu serta hampir tak berbatang dan penuh duri ini dulu adalah primadona buah di kawasan Condet.


Namun karena zaman yang membuat penghuni ibu kota  ini begitu rakus lahan –untuk pemukiman, properti dan berbagai keperluan lain– lahan untuk pohon salak terdesak total.


“Ini kebun salak udah ada sejak dulu. Malah sebelum  merdeka juga udah ada. Bedanya dulu semua orang punya kebon salak di sini, sekarangf kaga,” kata pria yang akrab disapa dengan panggilan Awi, saat ditemui Warta Kota.


Pria asli Betawi ini mengatakan, dulu lokasi kebunnya menjadi salah satu kebun salak milik keluarga. Namun karena kebutuhan akan lahan untuk rumah kini, lahan kosongnya yang bisa ditanami salaj hanya tersisa sedikit. Itu pun telah diambil alih Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta untuk dipertahankan keberadaannya.



Source link


قالب وردپرس


Salak Condet Nasibmu Kini, Bertahan Hidup di Derasnya Arus Zaman
4/ 5
Oleh