Monday, July 24, 2017

Kios BBM Pertamini Kian Marak Hingga Kawasan Timur, Ini Sikap Tegas Pertamina

above artik
1x

WARTA KOTA, MATRAMAN — Banyak yang menyangka bahwa kios BBM Pertamini yang menjual bahan bakar dan marak di pinggir jalan di banyak kota adalah anak usaha Pertamina. Kini kios Pertamini juga merambah ke Indonesia bagian timur, termasuk Kota Ambon. Lalu apa kata pihak Pertaminai?


Pimpinan PT Pertamina Cabang Ambon menegaskan selama ini pihaknya tidak pernah melakukan kerja sama dengan Pertamini. Menurut Pertamina Ambon, Pertamini itu hanya istilah dagang saja bukan lembaga penyalur.


“Pertamini adalah usaha dagang dari masyarakat yang selama ini stoknya dibeli di SPBU dan kemudian dijual lagi kepada masyarakat,” kata Pimpinan PT Pertamina Cabang Ambon, Tiara, di Ambon, Senin.


Jadi, ujarnya, Pertamini itu bahasanya adalah pedagang eceran bukan penyalur, karena itu kalau mau dilarang untuk tidak gunakan lebel pertamina sudah jelas, sebab pertamini itu hanya usaha dagang sepihak pedagang.


Tiara mengatakan, PT Pertamina selama ini hanya bekerja sama dengan SPBU, APMS, SPBN, dan SPDN tidak dengan Pertamini.


Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan kios penjualan BBM eceran Pertamini di sebuah kawasan di Jakarta. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wdy/15)
Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan kios penjualan BBM eceran Pertamini di sebuah kawasan di Jakarta. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wdy/15) (Antara)

Sales Penjualan Retail IV Pertamina Ambon, Mahdi Syafar, yang mendampingi Tiara menjelaskan, selain SPBU, APMS, SPBN, dan SPDN yang selama ini melakukan kerja sama. maka di luar itu dianggap illegal, karena pihak yang memiliki izin hanya Pertamina.


Namun Mahdi mengatakan, kondisi di lapangan Pertamina bukan lembaga pengatur melainkan hanya pihak yang mendapat penugasan untuk menjual BBM kepada masyarakat dengan menggunakan lembaga penyalur.


“Jadi kalau misalnya saja, ada tindakan yang harus dijatuhi kepada Pertamini seharusnya ada kerja sama dengan instansi terkait dalam hal ini juga dinas perindustrian dan perdagangan setempat,” ujarnya.


Mahdi juga sempat mencontohkan hal yang terkait dengan pajak, ketika ada kendaraan yang melakukan pembelian di SPBU. Setiap satu liter itu pertamina membayar 7.5 persen kepada pemerintah provinsi, baik itu Pertalite, Pertamax dan Dexlite, sedangkan untuk premium dan solar sebesar lima persen.


“Jadi kalau bicara soal Pertamini atau usaha dagang eceran lokal seperti ini, Pertamina sendiri tidak tahu siapa yang memberikan izin kepada mereka,” ujarnya.



Source link


قالب وردپرس


Kios BBM Pertamini Kian Marak Hingga Kawasan Timur, Ini Sikap Tegas Pertamina
4/ 5
Oleh