Wednesday, July 19, 2017

Bayi Baru Lahir Bisa Tertular Penyakit Legionnaire

above artik



Water birth menjadi pilihan alternatif banyak ibu untuk melahirkan normal tanpa rasa sakit. Berendam di dalam air hangat memang dapat meringankan rasa sakit kontraksi. Namun tidak berarti metode water birth sepenuhnya aman. Bayi yang lahir lewat cara ini berisiko tertular penyakit Legionnaire. Dalam 1 dari 10 kasus, Penyakit Legionnaire bisa berakibat fatal. Berikut yang perlu Anda tahu seputar risiko water birth yang satu ini.


Apa itu penyakit Legionnaire?


Penyakit Legionnaire adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Legionella. Legionella adalah sejenis bakteri yang ditemukan secara alami di lingkungan air tawar, seperti danau dan sungai. Keberadaan Legionella bisa menjadi masalah ketika populasinya berkembang pesat dan menyebar ke dalam sistem air buatan manusia, seperti shower dan keran air, torrent air, pipa ledeng, hingga genangan air di bak mandi yang tidak terkuras bersih.


Seseorang bisa terkena penyakit Legionnaire ketika mereka menghirup tetesan air kecil di udara yang mengandung bakteri. Hal ini bisa terjadi ketika air turun ke “pipa” yang salah — malah masuk ke dalam trakea (tenggorokan) dan paru-paru, bukannya ke saluran pencernaan.


Penyakit Legionnaire mungkin sulit untuk didiagnosis pada awalnya, karena tanda dan gejalanya mungkin sangat mirip dengan pneumonia pada umumnya. Gejala penyakit Legionnaires umumnya meliputi demam tinggi (lebih dari 40ºC, panas dingin, batuk, sakit otot, sakit kepala. Tanda dan gejala biasanya muncul antara 2 dan 10 hari setelah infeksi awal. Bila gejala yang muncul lebih parah, demamnya akan lebih tinggi dan nyeri ototnya juga lebih parah.


Sebagian besar orang sehat yang terpapar Legionella tidak merasa sakit. Tapi, orang-orang lansia, pasien PPOK, yang sedang menjalani kemoterapi, atau yang memiliki penyakit tertentu seperti diabetes, gagal ginjal, atau gagal hati lebih rentan terkena penyakit Legionnaire. Lalu, kenapa bayi bisa berisiko terinfeksi bakteri Legionella lewat water birth?


Kenapa penyakit Legionnaire bisa timbul sebagai risiko water birth?


Melahirkan lewat metode water birth mengharuskan Anda berendam di bak mandi atau kolam renang plastik yang terisi air hangat mengikuti suhu normal tubuh. Bidan atau dokter kandungan Anda biasanya akan meminta Anda untuk tetap berada dalam air sampai proses persalinan usai seutuhnya (sampai bayi Anda keluar dan ‘berenang’ bersama Anda).

1x

Infeksi pada bayi yang dilahirkan lewat water birth memang terhitung jarang terjadi. Namun perlu diingat bahwa meski perlengkapan yang Anda gunakan untuk melahirkan termasuk baru, misalnya bak mandi baru dan selang air baru, air keran yang digunakan untuk “kolam” persalinan Anda di rumah tidaklah 100 persen steril.


Bakteri bisa berkembang biak dalam air dan menyebar dalam pipa ledeng. Terlebih lagi, air hangat (36.7°C) yang digunakan selama persalinan merupakan suhu lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri Legionella. Padahal selama proses persalinan, bayi akan masuk ke dalam air dan bukan mustahil bila air masuk ke dalam mulut bayi. Dari sinilah bakteri mulai menginfeksi paru-paru bayi.


Di tahun 2016 lalu, ada dua kasus penyakit Legionnaire yang ditemukan pada bayi di Amerika Serikat yang lahir lewat metode water birth. Kedua bayi ini kemudian dilarikan ke UGD rumah sakit terdekat setelah mengalami demam tinggi begitu pulang ke rumah. Pada kedua kasus ini, bayi diobati dengan antibiotik azitromisin selama 10 hari. Salah satunya dilaporkan sembuh total. Namun ada juga kasus bayi di Texas yang meninggal karena penyakit Legionnaire setelah dilahirkan lewat metode water birth pada tahun 2014.


Bisakah mencegah penularan penyakit Legionnaire pada bayi yang lahir lewat water birth?


Risiko infeksi tidak dapat sepenuhnya dicegah karena water birth memerlukan pasokan air keran hangat yang cukup banyak selama prosesnya. Namun risiko water birth ini dapat dikurangi dengan mengalirkan air panas melalui selang selama tiga-empat menit sebelum mengisi bak mandi untuk membersihkan bagian dalam selang dan pipa keran air dari penumpukan kotoran.


Untuk lebih amannya, sebaiknya proses water birth dilakukan di rumah sakit di bawah pengawasan ketat tim dokter Anda. Rumah sakit yang punya fasilitas water birth memiliki protokol untuk melakukan prosesnya dari awal sampai akhir — termasuk prosedur pengendalian infeksi, memelihara dan membersihkan semua bak dan selang air, serta detil rencana untuk bagaimana memindahkan ibu dan bayi dari bak mandi jika terjadi komplikasi.


Tidak semua ibu hamil boleh menjalani water birth


American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengatakan bahwa metode persalinan water birth tidak memiliki manfaat yang terbukti baik bagi ibu maupun bayi. ACOG juga menegaskan bahwa risiko water birth dapat menimbulkan masalah kesehatan serius bagi bayi yang baru lahir, oleh karena itu water birth tidak disarankan untuk dipilih sebagai metode persalinan utama.


Melihat potensi risiko water birth bagi kesehatan bayi, Anda tidak bisa menjalani metode water birth, jika:


Baca Juga:



Source link


قالب وردپرس


Related Posts

Bayi Baru Lahir Bisa Tertular Penyakit Legionnaire
4/ 5
Oleh