Beberapa waktu lalu, masyarakat dibikin geram oleh sebuah warung lesehan di Malioboro, Yogyakarta.
Itu disebabkan oleh harga makanan yang dipatok oleh warung tersebut terlalu tinggi.
Sehingga, hal itu dikhawatirkan akan membuat orang kapok untuk berwisata ke Yogyakarta, khususnya Malioboro.
Akhirnya, warung itu kemudian ditutup oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta.
Tempat wisata memang seolah menjadi ajang bagi sejumlah orang untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.
Walaupun, mereka mengeruk keuntungan itu dengan cara yang dianggap tidak lazim, misalnya dengan menaikkan harga yang jauh di atas standar seperti dalam kasus warung lesehan di Malioboro tersebut.
Rupa-rupanya, kasus semacam itu kembali terjadi.
Lokasi kejadiannya pun juga di Yogyakarta.
Tepatnya, di Kebon Binatang Gembira Loka Yogyakarta.
Namun, kali ini terkait tarif parkir yang dipatok oleh orang-orang tertentu yang mengelola sejumlah tempat parkir.
Itu berdasarkan unggahan dari akun Facebook Arif Mustakim Yosomartono di Grup Info Cegatan Jogja, Minggu (2/7/2017).
Arif membagikan pengalamannya saat memarkir mobil di tempat itu.
Saat itu dia memarkir mobilnya di pelataran tempat wisata itu.
Arif lalu menanyakan tarif parkir.
Lalu seorang jukir menjawabnya, tarif parkir di tempat itu Rp 30 ribu untuk mobil.
Untuk meyakinkan Arif, jukir itu menunjukkan tiket parkir, dan di dalamnya memang tertera harga tersebut.
Arif langsung kaget.
Namun, saat akan diberikan uang Rp 30 ribu, jukir itu meminta uang Rp 60 ribu.
Alasannya, Arif membawa dua mobil.
“Lha kok cuma dikasih satu tiket?”tanya Arif.

Mendapatkan pertanyaan itu, jukir itu menjawabnya dengan enteng.
“Nih satu lagi mas, atau mau berapa mas ambil aja!”jawabnya enteng.
Padahal, menurut Arif tarif resmi yang ditetapkan oleh Dihusb Yogyakarta tidak setinggi itu.
Yaitu hanya Rp 2 ribu untuk setiap mobil.

“Sharing pengalaman lurs
Ahad siang tadi, 2-7-17 nganter anak dan pinakan ke bonbin gembira loka. Karena parkir penuh jadi ditawari parkir luar.
Oke saya tanya di mana mas. Dijawab masuk kampung mas. Njuk saya tanya lagi brp mas biaya parkir. Dijawab tar sama penjaga di sana. Akhirnya saya di antar buat parkir di dalam kampung. Jauuuh bgt di gedong kuning. Tdk ada yg jaga.
Pas mau masuk pelataran bonbin baru ada yg manggul mibta bayaran parkir. Sy blg tar kalo keluar. Saiki wae mas sekalian.
Saya tanya brp dijawab 30 ribu mas. Jawabnya sambil ngasih tiket parkir, satu lembar. Lho kok mahal mas, ojo nuthuk lah.
Tukang parkirnya blg itu normal di sekitaran bonbin segitu. Males ngeyel krn ditunggu anak2 sy pun bayar 30 ribu. 60 rb mas 2 mobil.
Wehhh
Lha kok cm dikasih satu tiket?!
Nih satu lagi mas, atau mau minta berapa mas ambil aja!
Wooo tak laporke preman muja muju kowe kapok!
Apa ada sedulurs yg mengalami gal yg sama? Sy cari2 info biaya resmi parkir mobil resmi 2000-5000 rupiah!!” tulis Arif dalam unggahannya itu.
Terkait hal itu, sejunlah netizen pun memberikan komentar.
@Anip Guardiangel,”Abis lebaran pada beli alphart pengelola parkir’e”
@Kodrat Wahyudi,”Laporke wae om ben kapok”
@Fathoni Nsf,”setiap penyelenggara jasa parkir harus bertanggungjawab atas kehilangan atau kerusakan kendaraan yang diparkir, sudaha ada payung hukumnya. kalau tidak mau menanggung ya jangan minta bayaran ,,,, KECUALI membuka jasa sewa petak/tanah untuk naruh kendaraan, anggap aja sewa sepetak/ukuran 1 motor 5ribu, selebihnya tanggungjawab penyewa”
Sumber:tribunnews.com
loading…