Ada lima hal yang akan langsung dialami oleh bayi saat ia baru saja lahir, semuanya berguna untuk memastikan fungsi semua organ si kecil bekerja dengan baik dan memenuhi kriteria bayi yang sehat saat lahir. Jika Anda calon ibu baru, mungkin Anda belum berpengalaman dengan hal yang satu ini. Jangan khawatir, baca terus artikel ini.
Tindakan dan prosedur yang akan dialami bayi baru lahir
1. Rangsangan taktil
Rangsangan taktil diperlukan untuk merangsang bayi menangis. Menangis menunjukkan bayi dapat bernapas dengan baik. Rangsangan taktil dapat dilakukan dengan menepuk atau menyentil telapak kaki atau menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak tangan. Jika tidak dilakukan, berisiko bayi akan mengalami asfiksia atau tidak bisa bernapas spontan dan teratur dan berpengaruh untuk kesehatannya.
2. Inisiasi menyusu dini
Inisiasi Menyusu Dini atau IMD adalah salah satu rekomendasi WHO tentang standar makanan bayi. Proses ini membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri menyusu dalam satu jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit ibu dengan kulit bayinya. Manfaat IMD ada banyak. Jika tidak dilakukan, justru akan meningkatkan risiko kedinginan, dan keberhasilan ASI ekslusif biasanya cenderung lebih rendah. Adapun manfaat IMD yang untuk bayi dan ibu adalah sebagai berikut ini.
- Menurunkan risiko kedinginan (hipotermia). Bayi yang diletakkan segera di dada ibunya setelah melahirkan akan mendapatkan kehangatan sehingga dapat menurunkan angka kematian karena hipotermia.
- Membuat pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dekat dengan ibunya, bayi akan merasa aman dan nyaman secara psikis, hal ini dapat mengurangi stres sehingga pernapasan dan detak jantungnya akan lebih stabil.
- Bayi akan memiliki kemampuan melawan bakteri. IMD memungkinkan bayi akan kontak lebih dahulu dengan bakteri baik yang akan membuat koloni di usus dan kulit bayi. Hal ini dapat membantu bayi melawan bakteri jahat di sekitarnya.
- Bayi mendapat kolostrum dengan konsentrasi protein dan immunoglobulin paling tinggi. IMD akan merangsang pengeluaran oksitosin sehingga pengeluaran ASI dapat terjadi pada hari pertama kelahiran. ASI yang keluar pada hari pertama kelahiran mengandung kolostrum yang memiliki protein dan immunoglobulin dengan konsentrasi paling tinggi. Kolostrum sangat bermanfaat bagi bayi karena kaya akan antibodi dan zat penting untuk pertumbuhan usus dan ketahanan terhadap infeksi yang sangat dibutuhkan bayi demi kelangsungan hidupnya.
- Mendukung keberhasilan ASI eksklusif. Bayi yang diberikan kesempatan menyusu dini akan mempunyai kesempatan lebih berhasil menyusu secara eksklusif daripada yang menunda menyusu dini.
3. APGAR skor
APGAR skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran. APGAR skor sendiri ditemukan oleh dr. Virginia Apgar. Penilaian APGAR harus dilakukan oleh dokter yang membantu persalinan. Penilaiannya meliputi, Appearance atau warna kulit, Pulse atau denyut jantung, Grimace atau respon reflek, Activity atau tonus otot, dan Respiration atau pernapasan. Sehingga appearance, pulse, grimace, activity, respiration, disingkat menjadi APGAR. Dokter menilai APGAR untuk mengetahui apakah seorang bayi yang baru lahir mengalami asfiksia (kekurangan oksigen) atau tidak. Jika tidak dilakukan, dokter tidak bisa menilai secara cepat keadaan umum bayi sehingga tidak bisa mengambil langkah selanjutnya dengan baik.
4. Cap telapak kaki
Cap telapak kaki dilakukan untuk pemberian identitas pada bayi. Selain gelang berisi identitas orangtua (biasanya ibu), jenis kelamin, tanggal dan jam lahir, juga dicap telapak kakinya untuk pengenalan diri. Jika tidak dilakukan, ada kemungkinan bayi akan tertukar.
5. Pemberian vitamin K1 dan vaksin hepatitis B
Pada bayi baru lahir, sistem pembekuan darahnya belum sempurna, sehingga akan berisiko untuk mengalami perdarahan. Hal ini tidak tergantung apakah bayi mendapat ASI atau susu formula, usia kehamilan dan berat badan pada saat lahir. Perdarahan bisa ringan atau bisa juga sangat berat, dapat berupa perdarahan pada pasca imunisasi ataupun perdarahan intrakranial. Untuk mencegah kejadian di atas, maka pada semua bayi baru lahir, apalagi bayi dengan berat badan rendah akan diberikan suntikan vitamin K1. Biasanya diberikan setelah IMD atau sebelum mendapat imunisasi hepatitis B. Jika tidak dilakukan, bisa menyebabkan perdarahan pada bayi. Setelah itu, bayi kemudian diberikan vaksin hepatitis B.
Baca Juga: